Kemajuan Jakarta sebagai ibu kota negara Indonesia begitu pesat. Itu mengapa, masyarakat dari penjuru Indonesia mengincar kota ini sebagai tempat mencari peruntungan. Tahun bertambah, pertumbuhan penduduknya pun kian naik. Ujungnya, lahan kian sempit sehingga harga tanah jadi sangat mahal.
Setelah pengumuman wacana pemindahan pusat pemerintahan digaungkan, banyak yang berharap harga rumah di Jakarta bisa semakin murah. Harapan ini mungkin muncul karena Jakarta akan sedikit demi sedikit ditinggalkan pendatang. Lalu, apakah hal tersebut dapat menjadi sebuah realitas?
Berkembangnya Ibu Kota Baru
Ibu kota negara Indonesia memang sempat berpindah dari Jakarta ke Yogyakarta pada 1946, Bukittinggi dan Bireun di 1948, hingga akhirnya kembali lagi ke Jakarta pada 1950. Sejak itu, pembangunan kota pun semakin pesat. Gedung-gedung tinggi, infrastruktur jalan, serta fasilitas lainnya terus-menerus dibuat untuk memajukan Jakarta.
Pembangunan yang begitu besar membuat Jakarta dianggap sebagai pusat dari segalanya. Hal ini pun diprediksi akan terjadi pada ibu kota yang baru nanti. Nantinya, akan banyak perusahaan pemerintah dan swasta yang mengembangkan bisnis sehingga berdampak pada peningkatan ekonomi di kota tersebut.
Para spekulan tanah yang tadinya terus-terus menyasar lahan di Jakarta, akan mulai berpindah juga. Dilansir dari situs finance.detik.com, Kepala Departemen Riset dan Konsultasi Savills Indonesia Anton Sitorus menilai pembangunan di Jakarta cenderung lebih stabil nantinya.
Kemajuan Jakarta sebagai ibu kota negara Indonesia begitu pesat. Itu mengapa, masyarakat dari penjuru Indonesia mengincar kota ini sebagai tempat mencari peruntungan. Tahun bertambah, pertumbuhan penduduknya pun kian naik. Ujungnya, lahan kian sempit sehingga harga tanah jadi sangat mahal.
Setelah pengumuman wacana pemindahan pusat pemerintahan digaungkan, banyak yang berharap harga rumah di Jakarta bisa semakin murah. Harapan ini mungkin muncul karena Jakarta akan sedikit demi sedikit ditinggalkan pendatang. Lalu, apakah hal tersebut dapat menjadi sebuah realitas?
Harga Rumah Turun?
Masih menurut Anton, walau Jakarta tidak akan lagi menjadi pusat segalanya, harga rumah di kota ini akan tetap stabil. Efeknya, harga rumah di penjuru Jakarta pun tidak akan terpengaruh. Hal ini dikarenakan kehadiran pusat-pusat bisnis yang telah memiliki pasar sendiri di sana.
Menurutnya harga properti termasuk hunian, ditetapkan bukan berdasarkan status dari kota tempatnya berdiri, tapi lebih karena faktor persediaan serta permintaanlah yang lebih berpengaruh. Ia mencontohkan Kota Washington DC sebagai pusat pemerintahan AS dan New York sebagai kota bisnis.
“Contoh di Amerika, New York dan DC. Harga propertinya jauh berbeda. Di New York tetap tinggi. Makanya kalau terjadi perpindahan, nilai properti di Jakarta enggak akan banyak pengaruh,” imbuh Anton.
Kemajuan Jakarta sebagai ibu kota negara Indonesia begitu pesat. Itu mengapa, masyarakat dari penjuru Indonesia mengincar kota ini sebagai tempat mencari peruntungan. Tahun bertambah, pertumbuhan penduduknya pun kian naik. Ujungnya, lahan kian sempit sehingga harga tanah jadi sangat mahal.
Setelah pengumuman wacana pemindahan pusat pemerintahan digaungkan, banyak yang berharap harga rumah di Jakarta bisa semakin murah. Harapan ini mungkin muncul karena Jakarta akan sedikit demi sedikit ditinggalkan pendatang. Lalu, apakah hal tersebut dapat menjadi sebuah realitas?
Sejak Januari 2017 Masih Naik
Tren kenaikan harga hunian ini juga ditunjukkan oleh data Analisis Wilayah UrbanIndo. Selama periode Januari-Juli 2017, harga rata-rata per meter persegi properti mengalami kenaikan di tiga kota. Mereka adalah Jakarta Pusat 2,53%, Jakarta Timur 1,8%, dan Jakarta Selatan 8,34%.
Harga rata-rata per meter persegi properti Jakarta Utara dan Barat sendiri turun masing-masing 2,25% dan 1,48%, walau begitu, grafik harga yang sebelumnya menunjukkan penurunan kembali naik di Juli 2017.
Kemajuan Jakarta sebagai ibu kota negara Indonesia begitu pesat. Itu mengapa, masyarakat dari penjuru Indonesia mengincar kota ini sebagai tempat mencari peruntungan. Tahun bertambah, pertumbuhan penduduknya pun kian naik. Ujungnya, lahan kian sempit sehingga harga tanah jadi sangat mahal.
Setelah pengumuman wacana pemindahan pusat pemerintahan digaungkan, banyak yang berharap harga rumah di Jakarta bisa semakin murah. Harapan ini mungkin muncul karena Jakarta akan sedikit demi sedikit ditinggalkan pendatang. Lalu, apakah hal tersebut dapat menjadi sebuah realitas?
Bagaimana dengan Bodetabek?
Berpindahnya ibu kota negara Indonesia membuat pembangunan yang tadinya terpusat di Jakarta dan kota satelit di sekitarnya berpindah. Biarpun hal tersebut terjadi, pembangunan di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Bodatebek) akan tetap tumbuh.
Head of Markets Jones Lang LaSalle (JLL) Angela Wibawa seperti yang dikutip dari economy.okezone.com. menilai, harga tanah di Bodetabek sendiri khususnya tidak akan mengalami penurunan.
Harga tanah dan hunian di Jakarta mungkin belum memenuhi harapan Anda, Urbanites. Tapi di balik itu, bisa jadi ke depannya makin banyak kejutan bagi Anda yang sudah menetap di sana. Kita tunggu saja yuk bagaimana kelanjutannya!
Sumber : Blog Urbanindo
EmoticonEmoticon